Selasa, 28 Agustus 2012
Terlihat jam di tangan menunjukkan pukul 12.15 ketika kaki
berpijak di pintu depan kontrakan. Lelah sudah menggelayut dipundak sama seperti
motor yang membawaku dari Kediri hingga sampai di Surabaya. Hari ini, hari dimana
aku bersiap menuju gunung tertinggi di pulau Jawa, Semeru. Setelah ku pastikan
aku tidak datang untuk panggilan tes kerja di Jakarta yang notabene perusahaan
BUMN yang gede (27 Agustus 2012) karena telah lama kurencanakan untuk hiking ke
Semeru. Keinginan yang terpendam selama 7 tahun yang ingin segera diwujudkan
sejak masuk di pecinta alam SMA (Wanagapa) meskipun belum kesampaian waktu itu
karena orangtua yang tidak mendukung untuk ikut pecinta alam. Mungkin karena
ketakutan orangtua yang sering melihat berita tentang pendaki yang mati atau
hilang entah kemana saat mendaki gunung. Tapi saat ini ijin dari orangtuaku untuk
mendaki begitu mudah didapat. Orangtuaku sudah yakin dan percaya bahwa aku bisa
menjaga diri. Aku berfikir ini kesempatanku mendaki sebelum kerja.
Kontrakan Rumah Muslim ITS Surabaya |
Pukul 15.00 temanku (Ilham Arwani) bertanya, “Koen wes
persiapan tha? Mari iki awak e dewe budal.” (Kamu sudah persiapan? Habis ini
kita berangkat). Aku terbengong dan mulai bingung kenapa hari ini? Bukannya
kita berangkat ke Semeru besok mas bro? “Besok itu kita ke pos pendakiannya,
sekarang kita berangkat ke Malang dulu dan nginep dulu di tempat e temenku sekalian
nge-cek perlengkapan kita.” Ow begitu tha, ok lah, kataku. Akhirnya setelah
berkemas, kami berangkat menuju Malang jam 19.00 bersama teman yang sudah
menunggu lama dengan wajah yang lesu karena kelamaan nunggu (Mas Bashori, Mas
Qaqa "Ipul", Erlan).
Dinginnya angin yang menusuk badan dan mata yang lelah karena seharian lebih banyak dihabiskan diatas motor membawa rasa kantuk yang begitu terasa. Tapi tak apalah, bentar lagi juga sampai, batinku. Ternyata dinginnya malam menabuh perut dan memaksa kami untuk mampir sejenak di daerah Pandaan Pasuruan untuk menikmati penyet belut. Terasa nikmat memang karena pedasnya pas untuk kehangatan di malam yang dingin dikala itu.
Tak terasa akhirnya kami sampai juga di Malang dengan
dijemput teman kami yang sudah standby
dari tadi (Zaki, Wahyu "Wahyi"). Kami dibawa ke kontrakan temennya yang berada di
dekat kampus UB (kontrakan Pak Dokter Irfan). Entah jam berapa saat itu aku
lupa, yang aku ingat sekitar tengah malam. Kecapekan kami membawa kami cepat
merebahkan tubuh dan terlelap hingga esok menjelang.
Rabu, 29 Agustus 2012
Udara sejuk kota Malang menyambut pagi kami selepas beranjak
dari tempat tidur. Kami sempatkan untuk mengambil air wudhu dan sholat Subuh
sebelum berkemas merapikan isi tas carrer. Aku belum tau berapa orang yang
nantinya ikut mendaki nanti. Dan ternyata teman-teman mengajak untuk berangkat
ke Tumpang, disana ternyata teman-teman yang lain telah menunggu dengan sarapan
pagi (Rila “Mbok dhe”, Marlina, Dinda, Tsabita “Nenek”, Ramadhani “Dhani”).
Ternyata teman-teman yang menunggu kami ini cewek semua. Merekalah yang paling
sigap mempersiapkan keperluan konsumsi selama pendakian. Dari sambal, sayur, kering
tempe dan lain sebagainya.
Kiri ke kanan: Dhani, Tsabita, Dinda, Marlina, Rila, Ilham, Mas Bashori, Fajar, Fikri "Dompu", Wahyi, Erlan (jaket merah), dan Mas Qaqa. |
Di atas Jeep (satu personel yang ga kesebut di foto atas Zaki (Jaket merah hitam)) |
Sekitar jam 10.00, setelah sarapan pagi yang begitu nikmat,
kami menge-cek sekali lagi peralatan dan logistik yang akan kami bawa mendaki
Semeru. Hal ini kami lakukan dengan sangat cermat mengingat 11 dari 13 dari kami
baru pertama kali naik gunung. Kami takut bila ada yang tertinggal. Tak berapa
lama mobil Jeep yang akan membawa kami ke pos perijinan gunung Semeru datang.
Satu persatu tas kami dinaikkan ke atap mobil dan kami bergegas naik dan berdiri
di bak belakang Jeep. Perjalanan ke pos perijinan gunung Semeru dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar